Setelah kita membahas tentang macam-macam bacaan ruku dan sujud di artikel sebelumnya, pada artikel ini akan di bahas mengenai bilangan mem...
Setelah kita membahas tentang macam-macam bacaan ruku dan sujud di artikel sebelumnya, pada artikel ini akan di bahas mengenai bilangan membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud. Ada beberapa dalil/hadits shahih tentang bilangan tasbih pada saat ruku’ dan sujud:
عَنْ عَبْدِ اللّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ، قَالَ رسول اللّهِ : اِذَا رَكَعَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، سُبْحَانَ رَبِّيَ العَظِيْمِ، وَ ذَلِكَ أَدْنَاهُ . – رواه أبوا داود، 1 : 204
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata; Telah bersabda Rasululullah SAW: “Apabila salah seorang diantara kamu ruku’, maka bacalah SUBHANA RABBIYA AL-ADHIIM 3x. Dan (3x) itu paling sedikit”. (H.R. Abu Daud, 1 : 204)
قَالَ أَبُوا دَاوُدَ : هَذَا مُرْسَلٌ، عَوْنُ لَمْ يُدْرِكْ عَبْدَ اللّهِ – رواه أبوا داود، 204
Abu Daud telah berkata: “(Hadits) ini Mursal, ‘Aun tidak (pernah) bertemu dengan Abdullah”. (‘Aunu al-Ma’bud, 3: 141)
وَ يَبْتَغِيي أَنْ لاَ يَنْقُصَ التَّسْبِيْحُ فِى الرُّكُوعِ وَ السُّجُودِ ثَلاَثِ تَسْبِيْحَاتٍ.
Dan sepantasnya tasbih dalam ruku’ dan sujud itu tidak kurang dari 3x.
قَالَ التِّرْمِذِيُّ : وَ الْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ يَسْتَحِبُّونَ أَنْ لاَ يَنْقُصَ الرَّجُلُ فِى الرُّكُوعِ وَ االسُّجُودِ عَنْ ثَلاَثِ تَسْبِيْحَاتٍ. – فقه السنة، 1 : 297
Imam Tirmidzi berkata: “Dan mengamalkan hadits tersebut menurut ahli ilmu, menganjurkan seseorang tidak mengurangi bacaan tasbih dari 3x dalm ruku’ dan sujudnya”. (Fiqh Sunnah, 1 297)
وَ الظَّاهِرُ أَنَّ هَذِهِ اللاَحَادِيْثَ بِمَجْمُوعِهَا تَصْلُحُ أَنْ يُسْتَدَلَّ بِهَا عَلَى اسْتِحْبَابِ أَنْ لاَ يَنْقُصَ الرَّجُلُ فِى الرُّكُوعِ وَ السُّجُودِ مِنْ ثَلاَثِ تَسْبِيْهَاتٍ – تحفة الأحوذى، 2: 120
Dan yang jelas, sesungguhnya hadits-hadits ini keseluruhannya pantas untuk dijadikan dalil atas anjuran bagi seseorang agar tidak mengurangi bacaan tasbih sebanyak 3x dalam ruku’ dan sujudnya, tetapi Allah SWT yang lebih mengetahuinya”. (Tuhfatu al-Ahwadzi, 2: 120)
وَعَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَنَسٍ قالَ : مَا صَلَّيْتُ وَراءَ أَحَدٍ بَعْدَ رَسول اللّه أَشْبَهَ صَلاةً بِرَسُولِ اللّهِ مِنْ هَذَا الْفَتتَى : عُمَرَ عَبْدَ العَزِيْزِ. قَالَ : فَحَزَرْنَا فِى رُكُوعِهِ عَشْرَ تَسْبِيْحَاتٍ وَفِى سُجُودِهِ عَشْرَ تَسْبِيْحَاتٍ – رواه احمد وو ابوا داود، نيل الاوطار، 2 : 277
Dari Said bin Jubair dari Anas, ida berkata: “Tidaklah aku shalat di belakang seseorangpun setelah Rasul wafat, yang paling menyerupai shalat Rasul SAW daripada laki-laki ini, yaitu Umar bin Abdul Aziz, ia berkata: “Kami mengira dalam ruku dan sujudnya (ia membaca) 10x tasbih”. (H.R. Ahmad dan Abu Daud; Nailul Authar, 2: 277)
KESIMPULAN:Berdasarkan keterangan tersebut diatas, maka bacaan tasbih itu minimalnya 3x dan boleh sampai 10x.
عَنْ عَبْدِ اللّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ، قَالَ رسول اللّهِ : اِذَا رَكَعَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، سُبْحَانَ رَبِّيَ العَظِيْمِ، وَ ذَلِكَ أَدْنَاهُ . – رواه أبوا داود، 1 : 204
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata; Telah bersabda Rasululullah SAW: “Apabila salah seorang diantara kamu ruku’, maka bacalah SUBHANA RABBIYA AL-ADHIIM 3x. Dan (3x) itu paling sedikit”. (H.R. Abu Daud, 1 : 204)
قَالَ أَبُوا دَاوُدَ : هَذَا مُرْسَلٌ، عَوْنُ لَمْ يُدْرِكْ عَبْدَ اللّهِ – رواه أبوا داود، 204
Abu Daud telah berkata: “(Hadits) ini Mursal, ‘Aun tidak (pernah) bertemu dengan Abdullah”. (‘Aunu al-Ma’bud, 3: 141)
وَ يَبْتَغِيي أَنْ لاَ يَنْقُصَ التَّسْبِيْحُ فِى الرُّكُوعِ وَ السُّجُودِ ثَلاَثِ تَسْبِيْحَاتٍ.
Dan sepantasnya tasbih dalam ruku’ dan sujud itu tidak kurang dari 3x.
قَالَ التِّرْمِذِيُّ : وَ الْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ يَسْتَحِبُّونَ أَنْ لاَ يَنْقُصَ الرَّجُلُ فِى الرُّكُوعِ وَ االسُّجُودِ عَنْ ثَلاَثِ تَسْبِيْحَاتٍ. – فقه السنة، 1 : 297
Imam Tirmidzi berkata: “Dan mengamalkan hadits tersebut menurut ahli ilmu, menganjurkan seseorang tidak mengurangi bacaan tasbih dari 3x dalm ruku’ dan sujudnya”. (Fiqh Sunnah, 1 297)
وَ الظَّاهِرُ أَنَّ هَذِهِ اللاَحَادِيْثَ بِمَجْمُوعِهَا تَصْلُحُ أَنْ يُسْتَدَلَّ بِهَا عَلَى اسْتِحْبَابِ أَنْ لاَ يَنْقُصَ الرَّجُلُ فِى الرُّكُوعِ وَ السُّجُودِ مِنْ ثَلاَثِ تَسْبِيْهَاتٍ – تحفة الأحوذى، 2: 120
Dan yang jelas, sesungguhnya hadits-hadits ini keseluruhannya pantas untuk dijadikan dalil atas anjuran bagi seseorang agar tidak mengurangi bacaan tasbih sebanyak 3x dalam ruku’ dan sujudnya, tetapi Allah SWT yang lebih mengetahuinya”. (Tuhfatu al-Ahwadzi, 2: 120)
وَعَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَنَسٍ قالَ : مَا صَلَّيْتُ وَراءَ أَحَدٍ بَعْدَ رَسول اللّه أَشْبَهَ صَلاةً بِرَسُولِ اللّهِ مِنْ هَذَا الْفَتتَى : عُمَرَ عَبْدَ العَزِيْزِ. قَالَ : فَحَزَرْنَا فِى رُكُوعِهِ عَشْرَ تَسْبِيْحَاتٍ وَفِى سُجُودِهِ عَشْرَ تَسْبِيْحَاتٍ – رواه احمد وو ابوا داود، نيل الاوطار، 2 : 277
Dari Said bin Jubair dari Anas, ida berkata: “Tidaklah aku shalat di belakang seseorangpun setelah Rasul wafat, yang paling menyerupai shalat Rasul SAW daripada laki-laki ini, yaitu Umar bin Abdul Aziz, ia berkata: “Kami mengira dalam ruku dan sujudnya (ia membaca) 10x tasbih”. (H.R. Ahmad dan Abu Daud; Nailul Authar, 2: 277)
KESIMPULAN:Berdasarkan keterangan tersebut diatas, maka bacaan tasbih itu minimalnya 3x dan boleh sampai 10x.