Setelah kita membahas tentang bilangan membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud , pada artikel ini akan di bahas mengenai bacaan ketika i’tidal ...
Setelah kita membahas tentang bilangan membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud, pada artikel ini akan di bahas mengenai bacaan ketika i’tidal yang sesuai dengan hadits shahih. Ada beberapa dalil/hadits shahih tentang bacaan i’tidal, simak hadits-hadits berikut ini:
وَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللّهِ قَال : إِذَا قَالَ الْاِمَامُ سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، فَقُولُوا : رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ . – متفق عليه، نيل الاوطار، 2 : 28
Dari Anas r.a, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Jika imam mengucapkan ; SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU, yang artinya: (semoga Allah mendengar orang yang memujiNya). Maka ucapkanlah; RABBANA WALAKA Al-HAMDU, yang artinya: (Ya Tuhan kami, bagiMulah segala puji). (H.R. Bukhari Muslim; Nailul Authar, 2: 28)
عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى قَال : كَانَ رَسُولُ اللّهِ إذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ : سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، أَللّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ اللسَّمَوَاتِ وَالْاَرضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ – رواه مسلم ، 1:198
Dari ibnu Abi Aufa, ia berkata: “Adalah Rasulullah SAW apabila mengangkat punggung dari ruku ia mengucapkan: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU...., yang artinya: (semoga Allah mendengar orang-orang yang memujiNya, Ya Allah ya Tuhan kami bagiMulah segala puji sepenuh langit dan bumi, serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki selain dari itu)”. (H.R. Muslim, 1 : 197)
عَنْ أَبِى سَعِيْدِ الْخُذْرِيِّ قَال : كَانَ رَسُولُ اللّهِ إِذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ : رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ اللسَّمَوَاتِ وَالْاَرضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُلُّنَا لَكَ عَبْدُ ، اَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ. – رواه مسلم ، 1:199
Dari Abi Sa’id al-Khudzriy, ia berkata: “Adalah Rasulullah SAW apabila mengangkat kepalanya dari ruku, ia mengucapkan; RABBANA LAKA AL-HAMDU...., yang artinya: (Ya Tuhan kami bagiMulah segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki selain itu, yang berhak memiliki sanjungan dan ketinggian selayak-layaknya ucapan yang di ucapkan oleh seseorang, dan kami semua bagiMu (adalah sebagai hamba). Ya Allah tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidak akan bermanfaat keagungan seseorang baginya dari (siksaMu)”. (H.R. Muslim, 1: 199)
وَ عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ قَال : كُنَّا نُصَلِّى يَوْمًا وَرَاءَ النَّبِيِّ فَلَمَّا رَفَعَ رَسُولُ اللّهِ رَأْسَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ وَ قَالَ : سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ : رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ حَمدًا كَثِييْرًا طَيِّبًا مُبَارَ كًا فِيْهِ. فَلَمَّا إِنْصَرَفَ رَسُولُ اللّهِ قَال: مَنِ الْتُكَلِّمُ آنِفًا؟ قَالَ الرَّجُلُ : اَنَا يَا رسولَ اللّهِ، فَقالَ رسولُ اللّهِ لَقَدْ رَأَيْتتُ بِضْعَةً وَ ثَلاَثِيْنَ مَلَكًا يًبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُممْ يَكْتُبُوهَا أَوَّلاً. – رواه احمد و البخاري، فقه السنة ، 1: 163
Dari Rifa’ah bin Rafi’, ia berkata: “Pada suatu hari kami shalat di belakang Rasulullah SAW, maka ia (Rasulullah) mengangkat kepala dari ruku’, ia mengucapkan; SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU, maka seorang laki-laki di belakangnya mengucapkan; RABBANA LAKA Al-HAMDU, yang artinya: (Ya Tuhan kami, bagiMulah segala puji, pujian yang sebanyak-banyaknya, penuh berkah di dalamnya). Maka ketika Rasulullah SAW selesai (shalatnya) ia bertanya: “Siapa yang mengatakan bacaan tadi?” Seorang laki-laki menjawab: “Saya Wahai Rasulullah!”. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku telah melihat 30 malaikat, mereka saling berebut siapa diantara mereka yang paling dahulu menuliskannya”. (H.R. Ahmad dan Bukhari; Fiqh Sunnah, 1: 163)
KESIMPULAN:
وَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللّهِ قَال : إِذَا قَالَ الْاِمَامُ سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، فَقُولُوا : رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ . – متفق عليه، نيل الاوطار، 2 : 28
Dari Anas r.a, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Jika imam mengucapkan ; SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU, yang artinya: (semoga Allah mendengar orang yang memujiNya). Maka ucapkanlah; RABBANA WALAKA Al-HAMDU, yang artinya: (Ya Tuhan kami, bagiMulah segala puji). (H.R. Bukhari Muslim; Nailul Authar, 2: 28)
عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى قَال : كَانَ رَسُولُ اللّهِ إذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ : سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، أَللّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ اللسَّمَوَاتِ وَالْاَرضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ – رواه مسلم ، 1:198
Dari ibnu Abi Aufa, ia berkata: “Adalah Rasulullah SAW apabila mengangkat punggung dari ruku ia mengucapkan: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU...., yang artinya: (semoga Allah mendengar orang-orang yang memujiNya, Ya Allah ya Tuhan kami bagiMulah segala puji sepenuh langit dan bumi, serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki selain dari itu)”. (H.R. Muslim, 1 : 197)
عَنْ أَبِى سَعِيْدِ الْخُذْرِيِّ قَال : كَانَ رَسُولُ اللّهِ إِذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ : رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ اللسَّمَوَاتِ وَالْاَرضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُلُّنَا لَكَ عَبْدُ ، اَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ. – رواه مسلم ، 1:199
Dari Abi Sa’id al-Khudzriy, ia berkata: “Adalah Rasulullah SAW apabila mengangkat kepalanya dari ruku, ia mengucapkan; RABBANA LAKA AL-HAMDU...., yang artinya: (Ya Tuhan kami bagiMulah segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki selain itu, yang berhak memiliki sanjungan dan ketinggian selayak-layaknya ucapan yang di ucapkan oleh seseorang, dan kami semua bagiMu (adalah sebagai hamba). Ya Allah tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidak akan bermanfaat keagungan seseorang baginya dari (siksaMu)”. (H.R. Muslim, 1: 199)
وَ عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ قَال : كُنَّا نُصَلِّى يَوْمًا وَرَاءَ النَّبِيِّ فَلَمَّا رَفَعَ رَسُولُ اللّهِ رَأْسَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ وَ قَالَ : سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ : رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ حَمدًا كَثِييْرًا طَيِّبًا مُبَارَ كًا فِيْهِ. فَلَمَّا إِنْصَرَفَ رَسُولُ اللّهِ قَال: مَنِ الْتُكَلِّمُ آنِفًا؟ قَالَ الرَّجُلُ : اَنَا يَا رسولَ اللّهِ، فَقالَ رسولُ اللّهِ لَقَدْ رَأَيْتتُ بِضْعَةً وَ ثَلاَثِيْنَ مَلَكًا يًبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُممْ يَكْتُبُوهَا أَوَّلاً. – رواه احمد و البخاري، فقه السنة ، 1: 163
Dari Rifa’ah bin Rafi’, ia berkata: “Pada suatu hari kami shalat di belakang Rasulullah SAW, maka ia (Rasulullah) mengangkat kepala dari ruku’, ia mengucapkan; SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAHU, maka seorang laki-laki di belakangnya mengucapkan; RABBANA LAKA Al-HAMDU, yang artinya: (Ya Tuhan kami, bagiMulah segala puji, pujian yang sebanyak-banyaknya, penuh berkah di dalamnya). Maka ketika Rasulullah SAW selesai (shalatnya) ia bertanya: “Siapa yang mengatakan bacaan tadi?” Seorang laki-laki menjawab: “Saya Wahai Rasulullah!”. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku telah melihat 30 malaikat, mereka saling berebut siapa diantara mereka yang paling dahulu menuliskannya”. (H.R. Ahmad dan Bukhari; Fiqh Sunnah, 1: 163)
KESIMPULAN:
- Dari sekian banyak doa i’tidal silahkan pilih yang mana saja yang akan diamalkan.
- Bacaan i’tidak itu hendaklah dibaca setelah tegak berdiri.
- Apabila menjadi ma’mum, maka tidak harus membaca SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, tetapi cukup membaca doa i’tial saja.