Setelah kita membahas tentang dalil/hadits shahih tentang doa antara dua sujud , pada artikel ini akan membahas mengenai doa atau bacaan ta...
Setelah kita membahas tentang dalil/hadits shahih tentang doa antara dua sujud, pada artikel ini akan membahas mengenai doa atau bacaan tasyahud. Ada beberapa hadits yang menjelaskan doa ini, simak hadits-hadits berikut ini:
عَنْ عَبْدِ اللّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالً: إِلْتَفَتَ اِلَيْنَا رَسُولُ اللّهِ فَقَالَ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اَلتَّحِيَاتُ لِلّهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ ، اَلسّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ ، َلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلاَ عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ ، اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلَّا اللّهِ وَ احْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ ، ثٌمَّ لْيَتَخَيَّرْ مِنَ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُوا – متفف عليه، سبول السلام، 1: 190
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata; Rasulullah SAW berpaling kepada kami, lalu bersabda: “Apabila salah seorang diantara kamu shalat, maka ucapkanlah; ATTAHIYYATU LILLAHI... yang artinya: “(Semoga kehormatan bagi Allah (begitu juga) shalawat dan kebaikan, keselamatan bagimu ya Nabi (begitu juga) rahmat Allah dan berkahNya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan bagi hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwasannya tiada Tuhan selain Allah SWT dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad SAW itu (sebagai) hamba dan utusannya). Kemudian hendaklah ia memilih doa yang menarik perhatiannya, maka berdoalah dengannya”. (H.R. Bukhari Muslim, Subulu as-Salam, 1 : 19)
عَنِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ : كَانَ رسولُ اللّهِ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ فَكَانَ يَقُولُ : اَلتَّحِيَاتُ الْمُبَارًكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ ، اَلسّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ ، َلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلاَ عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ ، اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلَّا اللّهِ ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُهُ . – رواه مسلم ، 1 : 172
Dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata; “Adalah Rasulullah SAW mengajar kami tasyahud, sebagaimana ia mengajar kami surat al-Quran, lalu ia mengucapkan; ATTAHIYYATU AL-MUBARAKATU...., yang artinya: (Segala kehormatan, segala berkah, dan segala rahmat dan segala kebaikan bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah bagimu wahai Nabi (begitu pula) rahmat Allah dan berkahNya. Semoga keselamatan tercurah bagi kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad itu (sebagai) Rasul Allah”. (H.R. Muslim, 1 : 172)
KESIMPULAN:
Kedua bacaan tasyahud tersebut adalah shahih yang mana saja bisa diamalkan hanya saja ada sedikit perbedaan redaksi.
عَنْ عَبْدِ اللّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالً: إِلْتَفَتَ اِلَيْنَا رَسُولُ اللّهِ فَقَالَ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اَلتَّحِيَاتُ لِلّهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ ، اَلسّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ ، َلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلاَ عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ ، اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلَّا اللّهِ وَ احْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ ، ثٌمَّ لْيَتَخَيَّرْ مِنَ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُوا – متفف عليه، سبول السلام، 1: 190
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata; Rasulullah SAW berpaling kepada kami, lalu bersabda: “Apabila salah seorang diantara kamu shalat, maka ucapkanlah; ATTAHIYYATU LILLAHI... yang artinya: “(Semoga kehormatan bagi Allah (begitu juga) shalawat dan kebaikan, keselamatan bagimu ya Nabi (begitu juga) rahmat Allah dan berkahNya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan bagi hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwasannya tiada Tuhan selain Allah SWT dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad SAW itu (sebagai) hamba dan utusannya). Kemudian hendaklah ia memilih doa yang menarik perhatiannya, maka berdoalah dengannya”. (H.R. Bukhari Muslim, Subulu as-Salam, 1 : 19)
عَنِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ : كَانَ رسولُ اللّهِ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ فَكَانَ يَقُولُ : اَلتَّحِيَاتُ الْمُبَارًكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ ، اَلسّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ ، َلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلاَ عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ ، اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلَّا اللّهِ ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُهُ . – رواه مسلم ، 1 : 172
Dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata; “Adalah Rasulullah SAW mengajar kami tasyahud, sebagaimana ia mengajar kami surat al-Quran, lalu ia mengucapkan; ATTAHIYYATU AL-MUBARAKATU...., yang artinya: (Segala kehormatan, segala berkah, dan segala rahmat dan segala kebaikan bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah bagimu wahai Nabi (begitu pula) rahmat Allah dan berkahNya. Semoga keselamatan tercurah bagi kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad itu (sebagai) Rasul Allah”. (H.R. Muslim, 1 : 172)
KESIMPULAN:
Kedua bacaan tasyahud tersebut adalah shahih yang mana saja bisa diamalkan hanya saja ada sedikit perbedaan redaksi.