Sebagai umat nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW tentunya kita sangat rindu kepada beliau. Selayaknya orang yang sedang jatuh cinta tapi tidak...
Sebagai umat nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW tentunya kita sangat rindu kepada beliau. Selayaknya orang yang sedang jatuh cinta tapi tidak bias bertemu langsung, kita hanya bias berdoa supaya Insya Allah di surga kelak kita bias bertatap wajah langsung dengannya.
Namun, apa yang bisa lakukan saat ini sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah SAW saat ini? Caranya adalah dengan menjaga dan mengamalkan segala bentuk ibadah yang di contohkan (sunnah) oleh Nabi Muhammad SAW, seperti sabda-sabda Nabi berikut:
عَن أَ بِى هُرَيرةَ قَالَ، قَالَ رسول اللّه إِنَّ الاسلامَ بَدَأَ غَريْباً وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَابًا. وفِي رِوَايَةٍ بِزِيَادَةٍ. قِيْلَ يَا رَسُول اللّهِ وَ مَا الغُرَابَ؟ قَالَ: ألذّيْنَ يُصْلِحُونَ عِندَ فَسَادِ النَّاسِ. وَفِي رِوايَةٍ أُخْرَى، أَنَّهُ سُىِلَ عَنِ الغُرَابَإِ فَقَال: الذِّيْنَ يُحْيُونَ مَا أَماتَ النَّاسُ مِن سُنَّتىِ – رواه مسلم -
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Islam bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula. Maka beruntunglah mereka yang terasing” Dalam suatu riwayat di tambahkan, Rasulullah SAW ditanya: “Siapakah orang yang terasing/mengembara itu?” Beliau menjawab: “Orang-orang yang konsisten/tetap berbuat baik dikala moral manusia telah rusak”. Dan dalam suatu riwayat lain: Sesungguhnya Rasulullah di Tanya tentang al-Ghuraba, maka Rasulullah menjawab: “Yaitu orang-orang yang menghidupkan apa yang orang lain matikkan sunnahku”. (H.R. Muslim)
عَنْ أَنَسٍ أنَّهُ قَال: قَالَ النَّبِيُّ: مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى – رواه مسلم -
Dari Anas r.a., ia berkata: “Nabi Muhammad SAWtelah bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan sunnahku, maka ia bukan ummatku”. (H.R. Muslim)
عَنْ عَبَّاسِ ابْنِ رَبِيْعْ قَالَ: رَأَيْتُ عُمَرَ ابْنَ الخَطَّابِ يُقَبِّلُ الحَخَرَ – يَعْنِى الاَ سْوَدَ – وَ يَقُولُ: إِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، وَ لَولاَ إِنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللّهِ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ – متفق عليه -
Dari Abbas bin Rabi’, ia berkata: “Saya melihat ‘Umar bin Khathab mencium hajar aswad (diwaktu thawaf), kemudian Umar berkata: “Aku tahu bahwa engkau adalah batu, tidak memberi madharat & tidak memberi manfaat. Andai aku tidak melihat Rasulullah menciummu (hajar aswad) niscaya aku tidak akan menciummu”. (H.R. Bukhari-Muslim)
Namun, apa yang bisa lakukan saat ini sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah SAW saat ini? Caranya adalah dengan menjaga dan mengamalkan segala bentuk ibadah yang di contohkan (sunnah) oleh Nabi Muhammad SAW, seperti sabda-sabda Nabi berikut:
عَن أَ بِى هُرَيرةَ قَالَ، قَالَ رسول اللّه إِنَّ الاسلامَ بَدَأَ غَريْباً وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَابًا. وفِي رِوَايَةٍ بِزِيَادَةٍ. قِيْلَ يَا رَسُول اللّهِ وَ مَا الغُرَابَ؟ قَالَ: ألذّيْنَ يُصْلِحُونَ عِندَ فَسَادِ النَّاسِ. وَفِي رِوايَةٍ أُخْرَى، أَنَّهُ سُىِلَ عَنِ الغُرَابَإِ فَقَال: الذِّيْنَ يُحْيُونَ مَا أَماتَ النَّاسُ مِن سُنَّتىِ – رواه مسلم -
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Islam bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula. Maka beruntunglah mereka yang terasing” Dalam suatu riwayat di tambahkan, Rasulullah SAW ditanya: “Siapakah orang yang terasing/mengembara itu?” Beliau menjawab: “Orang-orang yang konsisten/tetap berbuat baik dikala moral manusia telah rusak”. Dan dalam suatu riwayat lain: Sesungguhnya Rasulullah di Tanya tentang al-Ghuraba, maka Rasulullah menjawab: “Yaitu orang-orang yang menghidupkan apa yang orang lain matikkan sunnahku”. (H.R. Muslim)
عَنْ أَنَسٍ أنَّهُ قَال: قَالَ النَّبِيُّ: مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى – رواه مسلم -
Dari Anas r.a., ia berkata: “Nabi Muhammad SAWtelah bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan sunnahku, maka ia bukan ummatku”. (H.R. Muslim)
عَنْ عَبَّاسِ ابْنِ رَبِيْعْ قَالَ: رَأَيْتُ عُمَرَ ابْنَ الخَطَّابِ يُقَبِّلُ الحَخَرَ – يَعْنِى الاَ سْوَدَ – وَ يَقُولُ: إِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، وَ لَولاَ إِنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللّهِ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ – متفق عليه -
Dari Abbas bin Rabi’, ia berkata: “Saya melihat ‘Umar bin Khathab mencium hajar aswad (diwaktu thawaf), kemudian Umar berkata: “Aku tahu bahwa engkau adalah batu, tidak memberi madharat & tidak memberi manfaat. Andai aku tidak melihat Rasulullah menciummu (hajar aswad) niscaya aku tidak akan menciummu”. (H.R. Bukhari-Muslim)
Dari beberapa hadits diatas bisa kita simpulkan bahwa:
- Mencintai Nabi itu adalah dengan mencintai Sunnahnya
- Orang yang berusaha meninggalkan Sunnahnya dinyatakan bukan umat Nabi
- Kerjakanlah apa yang di contohkan oleh Nabi walaupun bertentangan dengan logika kita, seperti halnya yang di lakukan oleh Umar bin Khathab.
semoga bermanfaat :)