Agama yang diterima di sisi Allah Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tidak ada berselisih oran...
Agama yang diterima di sisi Allah
Artinya: “... Pada hari Ini, Telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, & Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu...”(QS Al Maidah : 3)
[*] Ahmad Musthafa al-Maraghi (1969). Tafsir al-Maraghi. cet IV. Mesir; Musthafa al-Baabi al-Halabi.
[**] Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi. (1967). al-Jami' Li Ahkami al-Quran. cet. III. Daar al-Kaatib al-'Arabi
Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa:
1. Agama Islam itu telah sempurna, tidak perlu di tambah, di kurangi atau di rekayasa.
2. Orang yang mengada-ngada (bid'ah) dalam Islam sama dengan telah menuduh bahwa nabi berkhianat dalam menyampaikan risalahnya
3. Tidak perlu menciptakan sesuatu yang baru yang dapat menyebabkan diri dekat Allah, karena apapun yang sekiranya membuat diri dekat dengan Allah telah di perintahkan oleh Nabi Muhammad.
4. Tidak perlu meninggalkan sesuatu yang di bolehkan oleh agam dengan alasan untuk mendapat ridha Allah. Karena hal apapun yang membuat diri jauh dari Allah telah d larang oleh Nabi Muhammad.
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tidak ada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya.”(QS Ali Imron : 19)
[189] maksudnya ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran.
Definisi Agama
Agama adalah apa-apa yang telah di tentukan Allah dalam kitab-Nya yang bijaksana & Sunnah NabiNya yang shahih, baik berupa perintah, larangan ataupun petunjuk untuk kemashlahatan manusia di dunia dan akhirat.
Dari definisi tersebut bisa di simpulkan bahwa agama itu adalah:
- Aturan dan ketentuan Allah untuk manusia
- Sumber ajarannya adalah Al-Quran dan As-Sunnah
- Isi ajarannya berupa perintah, larangan dan petunjuk
- Tujuannya untuk kesempurnaan hidup manusia
- Jangkauannya adalah keselamatan dunia dan akhirat
Artinya: “... Pada hari Ini, Telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, & Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu...”(QS Al Maidah : 3)
Imam Malik bin Anas berkata: "Siap saja yang mengada-ngada suatu bid'ah dalam Islam -serta memandangnya baik- sungguh ia telah mengira, menyangka bahwa nabi Muhammad telah mengkhianati risalahnya, Karena Allah telah berfirman: "Pada hari ini aku telah sempurnakan untukmu agamamu...." Maka apa-apa yang saat itu (pada zaman nabi) bukan agama, maka saat inipun bukan agama". [*]
[*] Ahmad Musthafa al-Maraghi (1969). Tafsir al-Maraghi. cet IV. Mesir; Musthafa al-Baabi al-Halabi.
"Rasulullah bersabda: "Aku tidak meninggalkan sesuatupun yang dapat mendekatkanmu kepada Allah SWT, melainkan telah aku perintahkan kepadamu, (demikian pula) aku tidak meninggalkan sesuatu yang dapat menjauhkanmu dari Allah, melainkan aku telah melarangmu darinya" (H.R. Thabrani) [**]
[**] Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi. (1967). al-Jami' Li Ahkami al-Quran. cet. III. Daar al-Kaatib al-'Arabi
Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa:
1. Agama Islam itu telah sempurna, tidak perlu di tambah, di kurangi atau di rekayasa.
2. Orang yang mengada-ngada (bid'ah) dalam Islam sama dengan telah menuduh bahwa nabi berkhianat dalam menyampaikan risalahnya
3. Tidak perlu menciptakan sesuatu yang baru yang dapat menyebabkan diri dekat Allah, karena apapun yang sekiranya membuat diri dekat dengan Allah telah di perintahkan oleh Nabi Muhammad.
4. Tidak perlu meninggalkan sesuatu yang di bolehkan oleh agam dengan alasan untuk mendapat ridha Allah. Karena hal apapun yang membuat diri jauh dari Allah telah d larang oleh Nabi Muhammad.